Motif Batik Pertanian: Jejak Budaya dalam Kain Nusantara
Batik tidak hanya sekadar karya seni, tetapi juga rekam jejak kehidupan masyarakat agraris Indonesia. Dalam berbagai motifnya, kita dapat menemukan nilai-nilai pertanian yang erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat tani.
Salah satu contohnya adalah "Batik Parang Sawut" dari Jawa, yang melambangkan ketekunan dan perjuangan, mirip dengan kerja keras petani dalam mengolah lahan. Lalu ada "Batik Baesan" dari Cianjur, yang menggambarkan padi dan beras sebagai sumber kehidupan. Warna-warna hijau, cokelat, dan kuningnya menyiratkan tanah subur, tanaman tumbuh, dan panen berlimpah.
Tak kalah menarik, "Batik Rangkiang" dari Minangkabau menampilkan lumbung padi tradisional. Motif ini bukan sekadar hiasan, melainkan simbol ketahanan pangan dan kemandirian masyarakat sejak dahulu. Corak ungu pada beberapa variasinya melambangkan kreativitas, keberanian, dan ketenangan sektor pertanian yang masih relevan hingga masa kini.
Beberapa batik dengan motif dan corak pertanian lainnya sebagai berikut.
- Pari Kapas/Padi dan Kapas (Jawa Tengah dan Jawa Timur — variasi lokal)
Perpaduan simbol pangan (padi) dan sandang (kapas) — menggambarkan kecukupan sandang-pangan, kesejahteraan lahir dan batin, dan kemandirian ekonomi komunitas desa. - Truntum (Surakarta — makna “tumaruntum”)
Kata truntum berakar dari tumaruntum (“tumbuh”). Motif ini melambangkan pertumbuhan dan kelanjutan — cocok dikaitkan dengan tema regenerasi tanaman, keberlanjutan pertanian, dan harapan baru pasca panen. - Pari/Motif Padi (umum — Solo dan Jawa Tengah)
Padi melambangkan kesuburan, kemakmuran, rezeki, dan sumber kehidupan masyarakat agraris. Sering dipakai untuk menyimbolkan harapan panen melimpah dan kesejahteraan.
Dari motif-motif tersebut, jelas terlihat bagaimana batik menjadi media untuk menuturkan kisah pangan, kerja keras, dan harapan masyarakat agraris. Batik tidak hanya mengajarkan estetika, tetapi juga mencerminkan semangat swasembada pangan yang terus hidup dari generasi ke generasi. Bersama Kementerian Pertanian mari upayakan sistem pertanian yang kreatif, petani yang berani, dan ketahanan pangan yang lestari.
Sumber:
-
I Ware Batik. Rangkiang Provinsi Sumatera Barat Indonesia.
-
Jelajah Kompas. Sejarah: Kupasan Kapas dan Torehan Biru Nila Selisik Batik.
-
Batik Prabuseno. Sejarah Batik Baesan, Salah Satu Motif Batik Khas Cianjur.
-
Batik Solo Amanah. Padi Sido Luhur Sogan.
-
Batik Indonesia. Motif Batik Larangan Keraton Yogyakarta.
-
Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Sejarah Batik Parang.
-
Info Batik. Indonesian Batik Motif Truntum.
Terima kasih telah membaca artikel kami. Kami ingin mengajak Anda untuk terus menjelajahi dan memperdalam pengetahuan Anda. Temukan berita terbaru dan artikel bermanfaat dengan mengklik tautan berikut "Klik di sini".